Assalamu'alaikum...!

Assalamu'alaikum...!

Sabtu, 28 Januari 2012

Penggalan Kalimat...

"Aku bersedia dimadu asalkan kau bersedia ku racuni.."

Sepenggal kalimat yang kusuka :)
ya, apabila kau memintaku untuk bersedia dimadu, aku takkan menolak asalkan kau bersedia untukku racuni agar kau tau bagaimana rasanya dimadu dengan madu yang kelihatannya manis tapi mengandung racun..

"Lebih baik jadi yang kedua tapi selalu diutamakan daripada menjadi yang pertama tapi selalu dilupakan"

Sungguh kalimat yang menjengkelkanku..
untuk apa menjadi yang diutamakan kalau tetap saja ujung-ujungnya keberadaannya tetap menjadi yang kedua..
dan untuk apa menjadi yang pertama kalau posisi itu sama sekali tak ada gunanya malahan klisenya hanya dianggap sebagai pemanis saja dalam suatu hubungan atau sekedar simbol semata..

"Jika kamu mempunyai kekasih akan tetapi kau masih saja jatuh cinta kepada orang lain maka pilihlah orang yang telah membuatmu jatuh cinta yaitu orang yang kedua karena apabila kamu memang benar-benar mencintai kekasihmu takkan mungkin kamu bisa jatuh cinta lagi selain dia yang kamu cintai.."

Kalimat ini sedikit membuatku bimbang untuk mengiyakan atau mentidakkan..
Mengiyakannya karena memang masuk di akal ketika kita berpaling ke orang yang telah membuat kita jatuh cinta itu berarti kita memang mencintai orang itu melebihi kekasih kita sendiri alias sudah pudar cinta untuk kekasih yang ada tinggalah rasa kasihan untuk meninggalkan kekasih yang selama ini telah kita tafsirkan rasa kepadanya adalah rasa cinta tapi ternyata salah..
menjadi dilema ketika di satu sisi ada keharusan untuk mempertahankan hubungan karena si rasa kasihan, di sisi lain tak ingin kehilangan cinta yang mungkin dirasa inilah benar-benar cinta padahal untuk kemungkinan salah tafsir perasaan masih ada..

Mentidakkan karena seharusnya jika kita sudah berani untuk menjalin suatu hubungan maka haruslah bisa ditanamkan kestiaan dan penjagaan diri agar tak lagi jatu cinta karena kita sudah berani mengambil keputusan bersama kan tetapi jika keputusan itu sudah dicederai dengan berpalingnya salah satu pihak dan tetap saja hubungan itu dipertahankan maka bisa ku katakan yang ada hanyalah suatu keharusan dan kasihan untuk mempertahankan hubungan..
sekarang untuk apa mempertahankan hubungan kalau ada salah satu pihak yang merasa terbebani karena telah menjadi keharusan bukanlah suatu kerelaan lagi..

Jangan terlalu cepat menafsirkan perasaan kita..
seiring berjalan pastilah kita akan tau nantinya bermuara dimana..

Ssering menggelitik tawaku ketika ku dengar ada yang mengatakan "Engkaulah pasti yang terakhir bagiku" sungguh terlalu sombong pikirku.. Tuhan saja yang mengetahui dan mengatur semua ini takkamn sesombong itu..
selama dunia ini masih ada dan terus berputar maka tidak ada hal yang sudah pasti semuanya masih sebatas misteri yang nanti akan dipecahkan oleh waktu..
ada juga perkataan "Kau satu-satunya untukku" dan "tiada yang lain selain dirimu"..
Hey betapa takaburnya dirimu, lalusi DIA yang maha segalanya mau kau taruh diposisi yang mana?

"Untuk apa ada pertemuan kalau nantinya berpisah juga?"

Kalimat itu mengingatkan kepada seorang sahabatku yang sering berkata demikian..
ALLAH swt. itu Maha Adil, DIA menciptakan semuanya berpasang-pasangan mulai dari malam dan siang, baik dan buruk, lelaki dan perempuan, serta pertemuan dan perpisahan..
Apalah arti pertemuan jika tak ada perpisahan. tanpa adanya perpisahan manusia takkan menghargai sebuah pertemuan dan menyia-nyiakannya. denga kepastian sebuah perpisahan dimaksudkan agar kita dapat memanfaatkan sebaik-baiknya sebuah pertemuan agar nantinya taakan ada penyesalan ketika si perpisahan datang menjemput..

Pesanku untukmu "Sadarilah ketika ke'ADA'anku masih 'ADA' karena aku tidak dapat menjamin ke'ADA'anku ini akan terus 'ADA' bila nyatanya ke'ADA'anku tak pernah engkau anggap 'ADA' bahkan sering dianggap tiada.."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar